- Published: Wednesday, 02 August 2017 06:54
- Hits: 4132
JAKARTA (IndoTelko) - PT Ketrosden Triasmitra (Triasmitra) menggandeng Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) untuk mendukung pengamanan kegiatan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL).
Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan oleh Direktur utama Ketrosden Triasmitra, Titus Dondi dengan Laksamana Muda TNI, Agus Setiadji selaku Sekretaris Utama Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI), dan disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.
"Kabel laut ini adalah salah satu infrastruktur strategis, jadi dibutuhkan pengamanan yang maksimal," kata Rudiantara kala memberikan sambutan di Jakarta, Selasa (1/8).
Dikatakannya, selama ini pengamanan kabel laut banyak dilakukan oleh pemilik jaringan, tetapi pemerintah ingin mendorong pengamanan juga dilakukan oleh pihak keamanan salah satunya Bakamla. "Saya juga ingin sosialisasikan ke instansi lainnya tentang infrastruktur strategis ini. Misal, untuk jalur kapal dibuat yang tidak menganggu rute jalur kabel laut dan sebagainya," katanya.
Sementara Titus mengatakan adanya kerjasama ini bertujuan untuk lebih memberikan perlindungan dan pengamanan sistem komunikasi kabel laut.
"Keamanan kabel laut menjadi hal yang sangat penting, baik bagi perusahaan/ operator pemilik kabel laut maupun perusahaan swasta lainnya yang ikut membantu dan berkontribusi dalam melakukan pengamanan sistem kabel laut di Indonesia," katanya.
Diungkapkannya, selama ini jika ada kabel yang putus oleh kapal laut, maka yang memperbaiki kembali adalah si pemilik. Namun, dengan adanya kerjasama Triasmitra dengan Bakamla, kapal yang mengakibatkan putusnya kabel bisa diminta pertanggungjawaban untuk memperbaiki kerusakan.
Saat ini pun Triasmitra telah melakukan berbagai sistem keamanan kabel bawah laut, diantaranya dengan memonitor dan mengarahkan aktifitas pergerakan kapal yang ber AIS ( Automatic Indentification System) di sepanjang jalur kabel laut yang berpotensi merusak kabel laut.
Memberikan peringatan untuk kapal yang sedang berlayar di sekitar jalur kabel dengan kecepatan < 2 knot atau membuang jangkar di radius 2 mil dari jalur kabel.
Melakukan patroli laut secara rutin di daerah yang rawan kerusakan kabel ( area dekat Pelabuhan, pertambangan, dsb). Kapal patrol ini melakukan pengarahan apabila ada kapal yang tidak ber AIS ditemukan membuang jangkar disekitar area kabel (Guard Zone area / 500 – 1000 meter dari jalur kabel).
Melakukan Koordinasi ke aparat yang berwenang jika terdapat kapal yang berpotensi merusak kabel, dan tidak mau diarahkan menjauh dari jalur kabel laut.
"Biasanya kabel itu banyak putus dekat pelabuhan. Kita tahun lalu mengalami putus dua sampai tiga kali. Satu kali kabel putus itu butuh biaya perbaikan sekitar Rp 3 miliar hingga Rp 4 miliar," pungkasnya.
Source: Indotelko
- Category: NEWS
- Published: Monday, 18 July 2016 12:25
- Hits: 60725
BATAM: PT Ketrosden Triasmitra memulai pemasangan sistem komunikasi kabel laut (SKKL) sepanjang 838 kilometer yang menghubungkan Singapura - Batam (Bintan) - Bangka - Jakarta dengan total investasi mencapai Rp800 miliar.
Seremoni penggelaran SKKL B2JS itu dilakukan di atas kapal MV Subaru milik NTT Engineering Marine dari Jepang yang sedang berlabuh di dermaga PT ASL Shipyard di Batam. Menurut Ketut Rahmadi, Presiden Direktur PT Ketrosden Triasmitra, proyek kabel serat optik bawah laut ini akan terhubung dengan global switch di Singapura.
"Total SKKL yang akan dipasang sepanjang 838 km di bawah laut dan untuk di darat sekitar 854 km. Untuk proyek ini kami menjadi investor sekaligus kontraktornya dengan investasi mencapai Rp800 miliar," ujarnya tadi malam. Pengerjaan proyek ini, lanjut dia, terbagi dalam dua segmen yaitu segmen 1 menghubungkan Jakarta - Bangka - Batam dan segmen 2 menghubungkan Batam (Bintan) - Singapura.
Dia mengharapkan proyek SKKL ini bisa rampung dalam tahun ini dan segera bisa digunakan oleh operator telekomunikasi yang telah membeli jaringan tersebut.
- Category: NEWS
- Published: Sunday, 17 July 2016 12:25
- Hits: 63203
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengumumkan para pemenang tender Palapa Ring yang akan membangun jaringan tulang punggung serat optik di Indonesia.
Dalam proyek tersebut, Kemenkominfo membagi pembangunan dalam tiga paket, yaitu Barat, Tengah, dan Timur, untuk 50 sampai 60 kabupaten/kota. Nilai proyek diprediksi mencapai US$ 230,64 juta yang ditargetkan rampung pada akhir 2018 dan beroperasi Januari 2019.
Kali ini, pemerintah baru mengumumkan pemenang untuk paket Barat dan Tengah. Sementara paket Timur belum diumumkan lantaran perlu dilakukan persiapan ulang karena kompleksitas profil wilayah Timur Indonesia.
Untuk paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Moratel-Triasmitra dengan komposisi; PT Moratelematika Indonesia sebesar 90 persen dan PT Ketrosden Triasmitra 10 persen.
Paket Barat ini menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik mencapai 2.000 km.
Paket tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima dengan komposisi; PT LEN (Ketua Konsorsium) sebesar 51 persen, PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) 34 persen, PT Sufia Technologies 5 persen, PT Bina Nusantara Perkasa (BNP) 5 persen, dan PT Multi Kontrol Nusantara sebesar 5 persen.
Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km.
Sementara Paket Timur, yang belum diumumkan, direncanakan menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km.
Dalam siaran pers, Kemenkominfo mengatakan bahwa Palapa Ring akan melayani daerah yang tidak layak secara bisnis atau keuangan (non-financially feasible) guna melakukan pemerataan infrastruktur telekomunikasi. Oleh karena itu, pemerintah akan berperan menyediakan penjaminan.
Proyek Palapa Ring bakal dikerjakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, para pemenang tender akan melakukan pembangunan dan pengoperasian selama 15 tahun dan disubsidi dari dana Universal Service Obligation (USO) atau Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi.
Di sini Menkominfo akan berperan sebagai Penanggungjawab Proyek Kerjasama (PJPK) untuk membiayai sejumlah bagian kebutuhan dana pembangunan dan bisa memberi insentif kepada pihak yang terlibat dengan memanfaat dana USO.
Source: cnnindonesia.com
- Category: NEWS
- Published: Monday, 18 July 2016 12:25
- Hits: 66480
Jakarta, 22 Januari 2016 - Sehubungan dengan penyelenggaraan Proyek Palapa Ring, maka Kementerian Komunikasi dan Informatika menyampaikan hal-hal terkait kemajuan sebagai berikut:
#1 Proyek Palapa Ring adalah proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional yang ditujukan demi pemerataan akses pitalebar (broadband) di Indonesia.
#2 Ruang lingkup Proyek Palapa Ring adalah sebagai berikut:
a. Melayani daerah non-financially feasible (tidak layak secara bisnis/keuangan);
b. Pemerintah berperan menyediakan penjaminan;
c. Distruktur sebagai PPP/Kerjasama Pemerintah Badan Usaha;
d. Merupakan proyek PPP pertama di sektor telekomunikasi.
#1 Proyek Palapa Ring melayani 57 kabupaten/kota di Indonesia, terbagi menjadi:
a. Paket Barat menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km;
b. Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km;
c. Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km.
#1 Target penyelesaian Proyek Palapa Ring pada akhir tahun 2018. Pada 1 Januari 2019 mulai beroperasi sepenuhnya.
#2 Pengumuman Pemenang Lelang untuk masing-masing Paket sebagai berikut:
a. Paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Mora Telematika Indonesia – Ketrosden Triasmitra;
Konsorsium Moratel – Triasmitra (BARAT):
1. PT. Moratelematika Indonesia → 90%
2. PT. Ketrosden Triasmitra → 10%
b. Paket Tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima;
Konsorsium Pandawa Lima (TENGAH):
1. PT LEN (Ketua Konsorsium) → 51%
2. PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) → 34%
3. PT Sufia Technologies → 5%
4. PT Bina Nusantara Perkasa (BNP) → 5%
5. PT Multi Kontrol Nusantara → 5%
c. Paket Timur ditunda dan perlu dilakukan penyiapan ulang karena kompleksitas profil medan di wilayah Timur.
- Category: NEWS
LATEST NEWS
VIEW ALL --
08 June 2025 by , in NEWS
Bakamla Perkuat Komitmen Amankan Kabel Bawah Laut
Bisnis.com, JAKARTA — Badan Keamanan Laut Republik Indonesia dan PT Ketrosden Triasmitra bekerja...Read More + -
06 June 2025 by , in NEWS
Triasmitra Group Ekspansi ke Bisnis Pengamanan Kabel Laut dan Darat
JAKARTA - TRIASMITRA Group melalui sejumlah anak usahanya mengembangkan dua bisnis baru, yakni...Read More + -
05 June 2025 by , in NEWS
Ajak Operator dan Agen Kapal Jaga Kabel Laut, Triasmitra Gelar Sosialisasi SKKL di Kepri
Batam - Sebagai bentuk menjaga dan menghindari dampak kerusakan dari kabel laut yang membentang di...Read More +